Jumat, 07 September 2018

BAB I. LAPORAN AKHIR PKN XXIII POSKO X 2018

Laporan Akhir Posko X 2018
BAB I
PENDAHULUAN

A.                 LATAR BELAKANG
Hamdan lillah, segala puji hanya milik Allah Subhanahu Wa Ta’ala (SWT), Tuhan semesta alam yang telah memberikan rahmat dan ma’unah-Nya kepada kita semua. Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan kepada sang teladan sejati, Nabi Muhammad shallahu alaihi wa sallam, beserta semua keluarga, sahabat dan orang-orang yang mengikuti kebaikan-kebaikan yang beliau ajarkan.
Pondok Pesantren merupakan salah satu Pondok Pesantren pendidikan non formal yang terbesar di Indonesia. Pondok Pesantrenlahir ditengah-tengah masyarakat. Setiap Pondok Pesantren memiliki ciri khas yang berbeda-beda tergantung dari bagaimana type leadershipnya dan metode seperti yang diterapkan dalam pembelajarannya. Seiring dengan perkembangan zaman, tidak sedikit pesantren yang mencoba menyesuaikan dan bersedia menerima akan suatu perubahan, namun tidak sedikit pula pesantren yang memiliki sikap penutup diri dari segala perubahan-perubahan dan pengaruh perkembangan zaman dan cendrung mempertahankan apa yang menjadi keyakinan.
Dalam dunia kampus mahasiswa dikenal sebagai komunitas yang membawa perubahan.Akan tetapi yang perlu diperhatikan adalah perubahan yang seperti apa? Ini merupakan pertanyaan yang mendasari sikap dan  gerak langkah mahasiswa itu sendiri. Kemudian disamping itu,tentu ada langkah kongkrit atau gerakan representatif mahasiswa itu sendiri untuk memberikan perubahan, tentunya perubahan sosial yang diharapkan.Tanggung jawab moral mahasiswa sangat besar sebagaimana yang tertuang dalam Tri Darma Perguruan yang kemudian mewajibkan mahasiswa untuk membawa misi perubahan.
Tri Darma Perguruan Tinggi menyebutkan pendidikan sebagai topang kegiatan yang mencerdaskan kehidupan bangsa baik secara formal maupun non formal, kemudian penelitian merupakan salah satu bentuk kepedulian mahasiswa untuk mengetahui kondisi masyarakat, dan yang terakhir adalah pengabdian kepada masyarakat yakni sebagai bentuk nyata mahasiswa untuk mengaplikasikan segala pengetahuannya
Langkah konkrit untuk memenuhi tanggung jawab mahasiswa untuk merealisasikan ketiga Tri Darma Perguruan Tinggi tersebut, Institut Agama Islam (IAI) Al-Khairat Pamekasan mengadakan Perkuliahan Kerja Nyata (PKN) sebagai bentuk nyata pengejewantahan Tri Darma tersebut. Kemudian PKN yang digunakan saat ini merupakan PKN berbasis PAR (Participatory, Action And Research) yang kemudian diurutkan kedalam urutan kerja sebagai berikut:
1.       Research (Penelitian) ini merupakan tahapan yang melakukan pengecekan suatu permasalahan yang dirasakan oleh masyarakat,kemudian permasalahan itu dikaji dan didiskusikan kemudian dicarikan solusinya.
2.      Action (Aksi) ini setelah penelitian, kemudian ditindaklanjuti dengan bentuk nyata dan dirumuskan kedalam tahap ini. Setelah itu dicarikan alternatifnya masalah apa yang harus diselesaikan (Program Prioritas) lalu dirumuskan kedalam program kerja yang siap dilaksanakan.
3.      Participatory (Partisipasi) kedua poin diatas akan dilaksanakan secara partisipasi artinya masyarakat harus dilibatkan secara keseluruhan dalam rangka terjadinya perubahan pola pikir masyarakat.
Ketiga metode PAR ini mahasiswa bisa bersama-sama dengan masyarakat dalam menyelesaikan segala permasalahan yang dialaminya. Dalam metode PAR ini masyarakat secara keseluruhan terlibat dan mahasiswa menjadi fasilitator, mediator dan motivator untuk memberikan perubahan secara signifikan kepada masyarakat.
Perkulihan Kerja Nyata (PKN) adalah nama lain dari Perkuliahan Kerja Nyata (PKN). Nama ini mungkin hanya diterapkan di Institut Agama Islam (IAI) Al-Khairat Pamekasan, hal ini mungkin untuk sedikit menghindari kata PKN sebenarnya lebih dekat dengan kepanjangan dari korupsi, kolusi dan nepotisme.Tidak diketahui pasti mengenai alasan jelas dari penggunaan kata PKN ini. Hanya di hampir seluruh pergururan tinggi di Indonesia, semuanya menggunakan kata PKN. Dari program pemerintah pun demikian.
Namun secara hakekatnya PKN yang ada di kampus yang sudah berusia puluhan tahun ini sama dengan yang lainnya.Yaitu merupakan pelaksanaan dari falsafah pendidikan nasional, dalam rangka Tri darma Perguruan Tinggi, yaitu pendidikan, penelitian dan pengabdian pada masyarakat sebagaimana penjelasan diatas.
Kegiatan ini lebih mengutamakan aktvitas nyata yang dilakukan oleh para mahasiswa, sehingga keberadaannya dalam masyarakat akan bermanfaat bagi masyarakat, khususnya warga masyarakat yang berada di lokasi PKN.
PKN yang merupakan bagian dari Undang-Undang Sitem Pendidikan Nasional nomor 20 Tahun 2003 ini merupakan salah satu mata kuliah dalam Perguruan Tinggi,dimana dalam kegiatan ini mahasiswa melakukan segala tugas-tugas yang merupakan penerapan kegiatan akademik yang diwujudkan dalam kegiatan langsung mahasiswa di masyarakat atau lembaga sehingga menjadi pengalaman yang dapat meningkatkan kedewasaan atau keprofesionalisme mahasiswa untuk memperbaharui dan mewujudkan tatanan kehidupan masyarakat yang lebih baik.
PKN sebagai sesuatu yang penting, harus dilakukan mahasiswa dalam rangka ikut dan turut serta dalam memberikan solusi dalam persoalan-persoalan masyarakat dengan tetap melibatkan peran serta aktif warga setempat. Kegitan ini merupakan wujud dari pengabian masyarakat  yang  betujuan pada pengembangan kepribadian (Personality Development), pemberdayaan  masyarakat (Community Empowerment) dan pengembangan kelembagaan (Institutional  Development)  dengan  harapan  memeberikan  kontribusi  yang  berarti  bagi masyarakat yang akan ditempati.
Dengan demikian PKN memiliki makna yang cukup signifikan. Selain aplikasi luhur perguruan tinggi dalam melakukan pengabdian pada masyarakat dalam bentuk pengamalan ilmu dan pengetahuan, PKN juga merupakan aktifitas transformasi sosial budaya sebagai upaya pengembangan dan proteksi sumber daya lokal yang merupakan aset nasional yang sangat berharga. Sebagaimana dijelaskan dalam Buku Juknis PKN XXIII berbasis PAR 2018 IAI Al-Khairat,  Bab  II  Pasal 2,   PKN   tahun   akademik 2017/2018   ini   bertema
“Pemberdayaan Masyarakat Melalui Program Mahasiswa Mengabdi.
Program PKN XXIII IAI Al-Khairat Pamekasan tahun 2018, yang untuk kedua kalinya  berbasis  PAR  dan  menggunakan  system  bottom  up,  dilaksanakan  di  daerah Kabupaten Pamekasan dan tersebar di beberapa beberapa desa, lembaga pendidikan, dan pondok pesantren berbeda.
Untuk  PKN 2018  Kelompok X melaksanakan PKN di PP. Miftahul Ulum Padukoan Bicorong Pakong Pamekasan. PP. Miftahul Ulum sendiri adalah sebuah Pondok Pesantren dengan Yayasan Al-Muarraf yang menaungi beberapa jenjang pendidikan, yaitu, Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Raudlatul Athfal (RA), Madrasah Ibtidaiyah (MI), Sekolah Menengah Pertama (SMP) , Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)  Madrasah Diniyan (MD) Ula, Wustha dan Ulya.
B.             TUJUAN PELAKSANAAN PKN
Tujuan Pelaksanaan PKN IAI Al-Khairat Tahun 2018  sebagaimana dijelaskan dalam Buku Petunjuk dan Teknis (Juknis) PKN XXIII berbasis PAR IAI Al-Khairat 2018 Bab V Pasal 7 yaitu :
  1.  Memperjelas dan memperdalam penghayatan (Empati) mahasiswa terhadap fungsi dan peran dirinya dalam pembangunan di tengah-tengah Masyarakat.
  2.  Mengorientasikan mahasiswa ke arah pengenalan, pemahaman dan pemecahan masalah.
  3.  Membantu program pemerintah dalam pembangunan Khususnya Pembangunan  Pengurus Pondok Pesantren / Lembaga Pendidikan Pedesan.
C.              SASARAN DAN TARGET PKN
Sasaran PKN XXIII  berbasis PAR juga terdapat dapa buku Juknis dijelaskan pada Bab VI pasal 11 yaitu :
  1.  Pemberdayaan Pengurus Pondok Pesantren / Lembaga Pendidikan Desa
  2.  Pengelolaan Lembaga Pendidikan
  3.  Pengelolaan Pondok Pesantren
Sedangkan Targetnya dijelaskan pada Bab V pasal 8 yaitu :
  1.  Timbulnya rasa kesadaran dan tanggung jawab mahasiswa terhadap masalah-masalah atau sejumlah persoalan, sehingga  dapat  menempatkan  dirinya  sesuai  dengan  fungsi  dan perannya di Pengurus Pondok Pesantren / Lembaga Pendidikan.
  2.  Mahasiswa  mengenal  secara  langsung  beberapa  metode pendekatan  dalam pemecahan masalah  Pengurus Kelembagaan khususnya Kepengurusan Pondok Pesantren.
  3.  Meningkatka kesadaran dan penghayatan Pengurus Kelembagaan khususnya Pengurus Pondok Pesantren  terhadapat kehidupan keagamaan, Sosila dan Pendidikan Masyarakat.
D.              SISTEMATIKA PEMBAHASAN
Sampul Dalam
Lembar Pengesahan Pengasuh
Lembar Pengesahan & Persetujuan DPL & LP3M
Kata Pengantar
Daftar Isi
Bab I Pendahuluan
A.      Latar Belakang
B.        Tujuan Pelaksanaan PKN
C.        Sasaran dan Target PKN
D.       Sistematika Pembahasan
Bab II Proses Penerapan PAR
A.   Proses Perkenalan dan Warga Pondok Pesantren
B.   Proses Pemahaman dan Inkulturisasi
1.  Observasi
2.  Membangun Komunitas
3.  Membangun Trust (Kepercayaan)
Bab III Deskripsi Umum & Problematika Pondok Pesantren  
A.   Sejarah dan Letak Geografis
B.   Peta Demokrafis
1.  Bidang Kepesantrenan
2.  Bidang Lembaga Pendidikan
3.  Bidang Pengembangan Usaha
C.   Problematika Umum Lembaga Pendidikan
1.  Masalah Pelaksanaan Pembelajaran
2.  Masalah Sarana Pendidikan
3.  Masalah Kenakalan Siswa
4.  Masalah Kedisiplinan
5. Masalah Kesadaran akan Kebersihan dan Lingkungan
Bab IV Identifikasi Masalah, Potensi dan Kendala-Kendala
A. Identifikasi Masalah dan Prosesnya
1. Observasi
2. Wawancara
B. Identifikasi Potensi
C. Identifikasi Kendala
Bab V Realisasi dan Evaluasi Program
A. Perencanaan
B. Pelaksanaan
C. Evaluasi
D. Program Pendekatan dengan Lembaga
E. Identifikasi Hasil
Bab VI Penutup
A.   Kesimpulan
B.  Rekomendasi
Lampiran Fhoto
Biografi Peserta
Lampiran-Lampiran 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar