Laporan Akhir Posko X 2018

PKN sebagai sesuatu yang penting,
harus dilakukan mahasiswa dalam rangka ikut dan turut serta dalam memberikan solusi dalam
persoalan-persoalan masyarakat dengan tetap melibatkan peran serta aktif warga setempat. Kegitan ini merupakan
wujud dari pengabian masyarakat
yang betujuan pada pengembangan
kepribadian (Personality Development), pemberdayaan
masyarakat (Community Empowerment) dan pengembangan kelembagaan (Institutional
Development) dengan harapan
memeberikan kontribusi yang
berarti bagi masyarakat yang akan ditempati.
BAB I
PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG
Hamdan lillah, segala puji hanya milik Allah Subhanahu
Wa Ta’ala (SWT), Tuhan semesta alam yang
telah memberikan rahmat dan ma’unah-Nya kepada kita semua. Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan kepada
sang teladan sejati, Nabi Muhammad
shallahu alaihi wa sallam, beserta semua keluarga, sahabat dan orang-orang yang
mengikuti kebaikan-kebaikan yang
beliau ajarkan.
Pondok Pesantren merupakan salah satu Pondok Pesantren pendidikan
non formal yang terbesar di Indonesia. Pondok Pesantrenlahir
ditengah-tengah masyarakat. Setiap Pondok Pesantren memiliki ciri khas yang
berbeda-beda tergantung dari bagaimana type leadershipnya dan metode seperti
yang diterapkan dalam pembelajarannya. Seiring dengan perkembangan zaman, tidak
sedikit pesantren yang mencoba menyesuaikan dan bersedia menerima akan suatu
perubahan, namun tidak sedikit pula pesantren yang memiliki sikap penutup diri
dari segala perubahan-perubahan dan pengaruh perkembangan zaman dan cendrung
mempertahankan apa yang menjadi keyakinan.
Dalam dunia kampus mahasiswa dikenal sebagai
komunitas yang membawa perubahan.Akan tetapi yang perlu diperhatikan adalah
perubahan yang seperti apa? Ini merupakan pertanyaan yang mendasari sikap
dan gerak langkah mahasiswa itu sendiri.
Kemudian disamping itu,tentu ada langkah kongkrit atau gerakan representatif mahasiswa itu sendiri untuk memberikan perubahan, tentunya perubahan sosial yang
diharapkan.Tanggung jawab moral mahasiswa sangat besar sebagaimana yang
tertuang dalam Tri Darma Perguruan yang kemudian mewajibkan mahasiswa untuk
membawa misi perubahan.
Tri Darma Perguruan Tinggi menyebutkan
pendidikan sebagai topang kegiatan yang mencerdaskan kehidupan bangsa baik
secara formal maupun non formal, kemudian penelitian merupakan salah satu bentuk kepedulian
mahasiswa untuk mengetahui kondisi masyarakat, dan yang terakhir adalah
pengabdian kepada masyarakat yakni sebagai bentuk nyata mahasiswa untuk
mengaplikasikan segala pengetahuannya
Langkah konkrit untuk memenuhi tanggung jawab
mahasiswa untuk merealisasikan ketiga Tri Darma Perguruan Tinggi tersebut, Institut Agama Islam (IAI) Al-Khairat Pamekasan mengadakan Perkuliahan Kerja Nyata (PKN) sebagai bentuk nyata pengejewantahan Tri
Darma tersebut. Kemudian PKN yang digunakan saat ini merupakan PKN berbasis PAR (Participatory,
Action And Research) yang kemudian diurutkan kedalam urutan kerja sebagai
berikut:
1.
Research (Penelitian) ini merupakan tahapan yang melakukan
pengecekan suatu permasalahan yang dirasakan oleh
masyarakat,kemudian permasalahan itu dikaji dan didiskusikan kemudian dicarikan
solusinya.
2.
Action (Aksi) ini setelah penelitian, kemudian
ditindaklanjuti dengan bentuk nyata dan dirumuskan kedalam tahap ini. Setelah
itu dicarikan alternatifnya masalah apa yang harus diselesaikan (Program Prioritas) lalu dirumuskan kedalam program kerja yang siap dilaksanakan.
3.
Participatory (Partisipasi) kedua poin diatas akan
dilaksanakan secara partisipasi artinya masyarakat harus dilibatkan secara
keseluruhan dalam rangka terjadinya perubahan pola pikir masyarakat.
Ketiga metode PAR ini mahasiswa bisa
bersama-sama dengan masyarakat dalam menyelesaikan segala permasalahan yang
dialaminya. Dalam metode PAR ini masyarakat secara keseluruhan terlibat dan
mahasiswa menjadi fasilitator, mediator dan motivator untuk memberikan perubahan secara signifikan
kepada masyarakat.
Perkulihan Kerja Nyata (PKN) adalah
nama lain dari Perkuliahan Kerja Nyata (PKN). Nama ini mungkin hanya diterapkan di Institut Agama Islam (IAI) Al-Khairat
Pamekasan, hal ini mungkin untuk sedikit
menghindari kata PKN sebenarnya lebih dekat dengan
kepanjangan dari korupsi, kolusi dan nepotisme.Tidak diketahui pasti mengenai alasan jelas dari penggunaan kata PKN ini. Hanya di
hampir seluruh pergururan tinggi di Indonesia,
semuanya menggunakan kata PKN. Dari program pemerintah pun demikian.
Namun secara hakekatnya PKN yang ada di kampus yang sudah berusia puluhan tahun ini sama dengan yang lainnya.Yaitu merupakan pelaksanaan dari falsafah pendidikan nasional, dalam rangka Tri darma Perguruan Tinggi, yaitu pendidikan, penelitian dan pengabdian pada masyarakat sebagaimana penjelasan diatas.
Namun secara hakekatnya PKN yang ada di kampus yang sudah berusia puluhan tahun ini sama dengan yang lainnya.Yaitu merupakan pelaksanaan dari falsafah pendidikan nasional, dalam rangka Tri darma Perguruan Tinggi, yaitu pendidikan, penelitian dan pengabdian pada masyarakat sebagaimana penjelasan diatas.
Kegiatan ini lebih mengutamakan
aktvitas nyata yang dilakukan oleh para mahasiswa, sehingga keberadaannya
dalam masyarakat akan bermanfaat bagi masyarakat, khususnya warga masyarakat yang berada di lokasi PKN.
PKN yang merupakan bagian dari
Undang-Undang Sitem Pendidikan Nasional nomor 20 Tahun 2003 ini merupakan salah satu mata
kuliah dalam Perguruan Tinggi,dimana dalam kegiatan ini mahasiswa melakukan segala
tugas-tugas yang merupakan penerapan kegiatan akademik yang diwujudkan dalam
kegiatan langsung mahasiswa di masyarakat atau lembaga sehingga menjadi
pengalaman yang dapat meningkatkan kedewasaan atau keprofesionalisme mahasiswa
untuk memperbaharui dan mewujudkan tatanan kehidupan masyarakat yang lebih baik.
Dengan demikian PKN memiliki makna
yang cukup signifikan. Selain aplikasi luhur perguruan tinggi dalam melakukan pengabdian
pada masyarakat dalam bentuk pengamalan ilmu dan pengetahuan, PKN juga merupakan aktifitas transformasi
sosial budaya sebagai upaya pengembangan dan proteksi sumber daya lokal yang
merupakan aset nasional yang sangat berharga.
Sebagaimana dijelaskan dalam Buku Juknis PKN XXIII berbasis PAR 2018 IAI Al-Khairat,
Bab II Pasal 2, PKN tahun
akademik 2017/2018 ini bertema
“Pemberdayaan Masyarakat Melalui Program
Mahasiswa Mengabdi”.
Program PKN XXIII IAI Al-Khairat
Pamekasan tahun 2018, yang untuk kedua kalinya berbasis PAR
dan menggunakan system
bottom up, dilaksanakan
di daerah Kabupaten Pamekasan dan tersebar di beberapa beberapa desa, lembaga
pendidikan, dan pondok pesantren
berbeda.
Untuk PKN 2018
Kelompok X melaksanakan PKN di PP. Miftahul Ulum Padukoan Bicorong
Pakong Pamekasan. PP. Miftahul Ulum sendiri
adalah sebuah Pondok Pesantren dengan Yayasan Al-Muarraf yang menaungi beberapa
jenjang pendidikan, yaitu, Pendidikan Anak
Usia Dini (PAUD), Raudlatul Athfal (RA), Madrasah Ibtidaiyah (MI), Sekolah Menengah Pertama (SMP) , Sekolah Menengah
Kejuruan (SMK) Madrasah Diniyan (MD)
Ula, Wustha dan Ulya.
B. TUJUAN PELAKSANAAN PKN
Tujuan Pelaksanaan PKN IAI Al-Khairat
Tahun 2018 sebagaimana dijelaskan dalam Buku Petunjuk dan Teknis (Juknis) PKN XXIII
berbasis PAR IAI Al-Khairat 2018 Bab V
Pasal 7 yaitu :
- Memperjelas dan memperdalam
penghayatan (Empati) mahasiswa terhadap fungsi dan peran dirinya dalam
pembangunan di tengah-tengah Masyarakat.
- Mengorientasikan mahasiswa
ke arah pengenalan, pemahaman dan pemecahan masalah.
- Membantu program
pemerintah dalam pembangunan Khususnya Pembangunan Pengurus Pondok Pesantren / Lembaga Pendidikan
Pedesan.
C.
SASARAN
DAN TARGET PKN
Sasaran PKN XXIII
berbasis PAR juga terdapat dapa buku Juknis dijelaskan pada Bab VI pasal 11 yaitu :
- Pemberdayaan Pengurus Pondok
Pesantren / Lembaga Pendidikan Desa
- Pengelolaan Lembaga
Pendidikan
- Pengelolaan Pondok Pesantren
Sedangkan Targetnya dijelaskan pada Bab V
pasal 8 yaitu :
- Timbulnya rasa kesadaran
dan tanggung jawab mahasiswa terhadap masalah-masalah atau sejumlah
persoalan, sehingga dapat menempatkan dirinya
sesuai dengan fungsi
dan perannya di Pengurus Pondok Pesantren / Lembaga Pendidikan.
- Mahasiswa mengenal
secara langsung beberapa
metode pendekatan dalam
pemecahan masalah Pengurus
Kelembagaan khususnya Kepengurusan Pondok Pesantren.
- Meningkatka kesadaran dan penghayatan Pengurus Kelembagaan
khususnya Pengurus Pondok Pesantren terhadapat kehidupan keagamaan, Sosila
dan Pendidikan Masyarakat.
D.
SISTEMATIKA
PEMBAHASAN
Sampul Dalam
Lembar Pengesahan Pengasuh
Lembar Pengesahan &
Persetujuan DPL & LP3M
Kata Pengantar
Daftar Isi
Bab I Pendahuluan
A. Latar Belakang
B.
Tujuan
Pelaksanaan PKN
C. Sasaran dan Target PKN
D. Sistematika Pembahasan
Bab II Proses Penerapan PAR
A. Proses Perkenalan dan Warga Pondok Pesantren
B. Proses Pemahaman dan Inkulturisasi
1. Observasi
2. Membangun Komunitas
3.
Membangun Trust (Kepercayaan)
Bab III Deskripsi
Umum & Problematika Pondok Pesantren
A. Sejarah dan Letak Geografis
B.
Peta Demokrafis
1.
Bidang Kepesantrenan
2.
Bidang Lembaga Pendidikan
3.
Bidang Pengembangan Usaha
C. Problematika Umum Lembaga Pendidikan
1.
Masalah Pelaksanaan Pembelajaran
2.
Masalah Sarana Pendidikan
3.
Masalah Kenakalan Siswa
4.
Masalah Kedisiplinan
5. Masalah Kesadaran akan Kebersihan dan
Lingkungan
Bab IV Identifikasi Masalah, Potensi dan Kendala-Kendala
A. Identifikasi Masalah dan Prosesnya
1. Observasi
2. Wawancara
B. Identifikasi Potensi
C. Identifikasi Kendala
Bab V Realisasi dan Evaluasi Program
A. Perencanaan
B. Pelaksanaan
C. Evaluasi
D. Program Pendekatan dengan Lembaga
E. Identifikasi Hasil
Bab VI Penutup
A. Kesimpulan
B. Rekomendasi
Lampiran Fhoto
Lampiran-Lampiran
Tidak ada komentar:
Posting Komentar